PortalMadura.Com, Sumenep – Yayasan Wadi Mobarok yang berpusat di Bogor yang berencana membangun cabang Pondok Tahfid Al-Quran di atas bukit Desa Kasengan, Kecamatan Manding, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur itu beraliran ahlussunah waljamaah (Aswaja), bukan aliran radikal sebagaimana dituduhkan sebagian warga.
“Penolakan itu hanya alasan saja. Sebelumnya kami sudah melakukan musyawarah dengan masyarakat dan disepakati tidak ada masalah. Yayasan ini berfaham ahlussunah waljamaah kok,” ungkap penasehat Yayasan Wadi Mobarok, KH Taufiqur Rahman FM, Rabu (19/10/2016).
Ia menggaransi, jika terjadi pembelotan aliran atau membawa ajaran radikal dalam pondok Tahfid Al-Quran nanti, warga boleh menggusur pondok pesantren Jambu miliknya.
“Kalau memang pesantren ini membawa ajaran radikal, silahkan gusur pondok pesantren saya di Jambu,” tegasnya.
Sebelumnya, warga mendatangi lokasi rencana pembangunan pondok tahfid Al-Qur'at di atas bukit Desa Kasengan, Kecamatan Manding. Emosi warga berhasil diredam oleh Kades setempat sehingga tidak terjadi tindakan anarkis.
Usai diredam, pihak keamanan baik dari Polres Manding maupun Koramil Manding datang kelokasi untuk berjaga-jaga. (arifin/choir)