PortalMadura.Com, Sumenep – Aktivis perempuan dan anak Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur mempunyai pandangan berbeda terhadap bayi yang ditemukan di Jalan Kerapu, Kolor, Sumenep.
“Kemungkinan ini dari keluarga yang konflik atau malah penculikan bayi,” tegas Wiwik Karim, aktivis perempuan dan anak Sumenep, pada PortalMadura.Com, Selasa (17/11/2015) malam.
Menurutnya, jarang ada kasus bayi yang dibuang setelah umur 3 bulan. “Kalau hasil hubungan gelap, biasanya lahir langsung dibuang,” terangnya.
Tidak ada ciri khusus pada bayi tersebut, namun kulitnya putih bersih, berat 4,7 kilogram, panjang 60 cm. “Dilihat dari mata, bayi itu lahir dari warga pribumi,” ujarnya.
Saat ditemukan, terdapat selimut warna urine, gumpalan tanah dibungkus plastik dan diduga ari-ari si bayi, gendungan bayi dan sejumlah baju.
“Bayinya sehat. Sekarang dalam perlindungan kami,” pungkasnya.
Sebelumnya, bayi laki-laki yang diperkirakan berumur 3 bulan ditemukan Asmari (30), penjual pentol dan tahu bakar di lahan kosong Desa Kolor, Kecamatan Kota Sumenep, sekitar pukul 24.00 Wib, Senin (16/11/2015).
Saat ditemukan bayi itu tidak menangis.(Hartono)