5 Penyebab Alergi Setelah Bercinta

Avatar of PortalMadura.com
5 Penyebab Alergi Setelah Bercinta
Ilustrasi

PortalMadura.Com merupakan salah satu aktivitas yang menyenangkan bagi pasangan suami istri (pasutri). Hal ini juga bisa menambah kedekatan secara emosional dan batiniah pada pasangan.

Namun ternyata, bercinta juga bisa menjadi suatu aktivitas yang menyebalkan. Kebanyakan kondisi ini dialami wanita. Salah satunya yaitu timbulnya setelah bercinta.

Sebagaimana dilansir PortalMadura.Com, Ahad (19/1/2020) dari laman okezone.com yang dikutip dari The Health Site. Berikut beberapa penyebab terjadinya alergi setelah bercinta:

Alergi Cairan Mani

Air mani yang keluar saat pria ejakulasi dapat membuat Miss V terasa gatal, sensasi terbakar, atau bahkan urtikaria, asma, serta anafilaksis. Salah satu kemungkinan terjadinya kondisi ini karena air mani mengandung protein yang sensitif bagi Miss V.

Dokter perlu melakukan diagnosis menggunakan sampel air mani dan kulit Miss V wanita. Cara mengatasi yaitu menggunakan kondom atau bercinta secara teratur agar kulit terbiasa maupun pengobatan lain.

Alergi Lateks

Lateks merupakan sejenis karet yang digunakan pada kondom dan kadang mainan seksual. Alergi dari bahan ini dapat terjadi pada pria maupun wanita. Gejala yang mungkin terjadi gatal, terbakar, dan ruam lokal yang terjadi beberapa menit setelah bercinta.

Proses diagnosisnya dapat mencakup tes darah dan kulit untuk melihat reaksi antibodi IgE terhadap lateks. Untuk mengatasinya tentu saja menghindari benda-benda yang mengandung lateks.

Baca Juga: Di Pamekasan, Fahri Hamzah Bicara Kesalahan Pengelolaan BUMN

Sindrom Penyakit Pasca Orgasme (POIS)

Sindrom penyakit pasca orgasmik (POIS) atau sindrom penyakit pasca ejakulasi yaitu kondisi yang sangat jarang terjadi. Kondisi ini menyebabkan reaksi alergi segera setelah ejakulasi. Meskipun penyebab dan prevalensinya masih belum begitu jelas, penelitian menunjukkan beberapa protein dalam semen dapat menjadi pemicunya.

Gejalanya dari kondisi ini meliputi flu, lemah, demam, lelah, dan mudah marah. Gejala lain seperti gatal-gatal, bengkak, dada terasa sesak, mengi, pusing, diare, dan kehilangan kesadaran juga bisa terjadi. Untuk mengatasi ini tentunya diperlukan pengobatan medis lebih lanjut sehingga membutuhkan bantuan dokter.

Pelumas

Terkadang dalam bercinta pelumas digunakan sebagai alat bantu. Hanya saja pelumas mengandung sejumlah bahan yang dapat menyebabkan reaksi alergi. Sebut saja benzocaine, lidocaine, L-Arginine, nitrousamines, atau nonoxyl-9.

Selain itu, kandungan gliserin juga bisa menyebabkan reaksi alergi karena dapat bereaksi dengan kadar gula darah dalam tubuh yang selanjutnya menyebabkan infeksi jamur. Cara untuk mengatasi kondisi ini yaitu berhenti menggunakan pelumas.

Rinitis Ganas

Reaksi alergi saat bercinta karena rinitis biasanya datang dengan gejala lain seperti hidung tersumbat, pilek, dan bersin. Stimulasi saraf parasimpatis atau pelebaran pembuluh darah di saluran hidung dapat memicu terjadinya ruam atau gatal.

Gunakanlah semprotan ipratropium bromide untuk hidung satu jam sebelum bercinta agar tidak menimbulkan reaksi alergi.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.