PortalMadura.Com, Sumenep – Beberapa hari terakhir ini, profil WhatsApp Bupati Sumenep Achmad Fauzi memakai gambar salah satu raja Sumenep.
Gambar itu mengingatkan pada sosok raja yang dikenal zuhud dan cerdas. Ia juga menyandang sebagai penghafal Alquran sejak masih kecil. Selama memimpin Sumenep sangat disegani.
Sosok itu adalah Sultan Abdurrahman Pakunataningrat yang berkuasa pada tahun 1811-1854 masehi. Ia wafat, 3 Rajab 1270 hijriah atau tahun 1855 masehi.
Dalam sebuah manuskrip yang masih tersimpan rapi oleh keturunannya disebutkan, bahwa ia memiliki nama lahir Raden Bagus Abdurrahman dan diubah menjadi Raden Ario Tirtodiningrat.
Setelah dewasa diubah lagi menjadi Pangeran Ario Notonegoro. Lalu diangkat sebagai Adipati Sumenep dengan gelar Panembahan Notokusumo ke-II.
Nama tersebut kembali diganti dengan Sultan Pakunataningrat setelah selesai peristiwa Perang Jawa (1830 masehi).
Sebelum dewasa, Sultan Abdurrahman aktif pada kegiatan majelis ulama. Kemampuannya menyerap ilmu syariah, gramatika, mantik, tafsir, hadist dan lainnya sangat dikenal dimasanya.
Bahkan, selama menjadi pemimpin Sumenep, karomah yang menonjol adalah kemampuannya dalam penguasaan berbagai bahasa. Ada sekitar 40 bahasa yang disebut-sebut dikuasai oleh Sultan Abdurrahman. Budaya dan peradaban tanah Jawa juga sangat memahami.
Dari kelebihan itu, Sultan Abdurrahman mendapat gelar Doktor Honoris Causa di bidang kebudayaan dari kerajaan Inggris. Letterkundige namanya. Ia pun mendapat hadiah sebuah kereta kencana yang kini tetap diabadikan di museum keraton Sumenep.(*)