Kenali 4 Fase Menuju Orgasme yang Dialami Tubuh Ketika Bercinta

Avatar of PortalMadura.com
Kenali 4 Fase Menuju Orgasme yang Dialami Tubuh Ketika Bercinta
ilustrasi (Liputan6.com)

PortalMadura.Com – Selama ini kebanyakan orang mengasosiasikan hubungan badan sebagai hubungan ‘seks'. Faktanya, kenikmatan seksual tidak selalu dicapai lewat persetubuhan atau intercourse. Ada banyak jalan menuju orgasme tanpa hubungan , misalnya dengan masturbasi.

Nah apapun cara yang digunakan, umumnya ada beberapa tahapan menuju orgasme yang berlaku baik pada suami maupun istri.

Berikut empat yang bisa dialami badan ketika bercinta:

Fase ‘Excitement'
Berlangsung sejak 10-30 detik pertama setelah mendapat stimulasi erotis, dan bisa berlangsung beberapa menit atau bahkan berjam-jam. Fase ini ditandai dengan peningkatan denyut jantung dan tekanan darah, juga frekuensi pernapasan.

Tanda-tanda lain yang bisa dikenali antara lain:

Suami: Mr P mengalami ereksi, kadang-kadang puting payudara juga mengeras.

Istri: Lubarikasi pada Ms V mulai terjadi, rongga di bagian tersebut melebar dan memanjang.

Fase ‘Plateau'
Fase ini adalah kelanjutan dari fase pertama. Menegangnya otot-otot di bagian tertentu seperti kaki, pinggul dan bokong, bisa terjadi.

Tanda lain yang menyertai antara lain:

Suami: Ereksi semakin intens, skrotum atau kantong testis mengecil dan tertarik ke atas.

Istri: Aliran darah meningkat ke area Ms V, perubahan warna mulai terjadi.

Baca Juga: 5 Cara Raih Orgasme dalam Waktu Bersamaan dengan Pasangan

Fase ‘Orgasme'
Ini adalah klimaks dari sebuah aktivitas seksual, baik yang dilakukan lewat intercourse maupun cara lain. Umumnya hanya berlangsung beberapa detik, tetapi beberapa orang bisa mengalami ‘multiorgasme' yakni mencapai orgasmre secara berulang dalam satu sesi.

Suami: Umumnya, ejakulasi terjadi pada fase ini dan menjadi kekhasan fase orgasme pada suami. Kecuali ada masalah tertentu seperti ejakulasi dini, atau sebaliknya ejakulasi tertunda.

Istri: Kontraksi dinding Ms V menjadi penanda paling khas pada fase ini. Bisa terjadi dengan sangat intens tiap sepersepuluh detik, selama beberapa detik. Kejang otot juga kerap menjalar ke bagian tubuh yang lain, bahkan bisa memicu kram bila tidak terkontrol.

Fase ‘Resolution'
Bisa dibilang, ini adalah fase pendinginan. Sensasi kenikmatan dari aktivitas seksual masih dirasakan, tetapi intensitasnya makin menurun hingga kembali ke fase awal. Umumnya, suami mengalaminya dengan lebih cepat dibanding istri.

Suami: Mr P perlahan kembali ke kondisi flacid atau lemas. Umumnya dalam periode yang disebut ‘refractory' ini, orgasme tidak dimungkinkan lagi sampai beberapa waktu kemudian.

Istri: Perlahan, kondisi rahim dan Ms V kembali ke kondisi awal. Berbeda dengan suami, orgasme masih mungkin dialami oleh istri pada fase ini selama ada cukup stimulasi.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.