Kerapan Sapi Tanpa Kekerasan Di Bangkalan

Avatar of PortalMadura.com

BANGKALAN (PortalMadura) – Kerapan sapi (balap sapi) tanpa kekerasan digelar di Kabupaten Bangkalan, Madura, Minggu (20/10/2013).

Selama ini, kerapan sapi yang digelar di Madura menggunakan ‘rekeng’ atau kayu yang terdapat sejumlah paku yang dipegang joki. Tujuannya agar lari sapi lebih cepat sampai di finish.

Bahkan, pemilik sapi tidak segan-segan memberi cabe dan bahan lainnya di bagian tubuh dan muka sapi. Sehingga saat sapi merasa hangat, sapi tersebut lebih cepat larinya.

Di Kabupaten Bangkalan ini, justru menghindari dari kekerasan tersebut. Joki hanya memegang ekor sapi agar lari sapi lebih cepat dan lebih awal sampai difinish dibanding pasangan sapi lainnya.

Pelaksanaan kerapan sapi dengan tidak menggunakan kekerasan, sebenarnya dikembalikan pada budaya leluhur masyarakat Madura yang memang tidak menggunakan kekerasan pada kerapan sapi.

Kepala Dinas Pemuda Olahraga, Budaya, dan Pariwisata, Bangkalan, Muhammad Gufron menceritakan, pada awalnya, kerapan sapi yang merupakan budaya leluhur masyarakat Madura tidak dengan kekerasan.

“Tempo dulu, sebagai pesta menikmati hasil panen para petani, maka menggelar kerapan sapi yang sama sekali tidak ada kekerasan. Dalam perkembangannya, kerapan sapi lebih terorganisir dan ada kekerasan yang dialami sepasang sapi,” terangnya.

Pemerintah Kabupaten Bangkalan, saat ini mengembalikan kerapan sapi itu pada semula yakni tanpa kekerasan yang memperebutkan Piala Bupati Bangkalan.

Kerapan sapi tanpa kekerasan yang digelar di Lapangan RPH Moh Noer mendapat respon positif dari masyarakat dan pemilik sapi di ujung barat Pulau Madura.(roro/tim liputan).

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.