Kualitas Raskin Jelek, Kesalahan Kades

Avatar of PortalMadura.com

SUMENEP (PortalMadura) – Rendahnya kualitas beras bagi wara kurang mampu (raskin) yang sering terjadi diwilayah kepulauan, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur disebabkan lamanya mengendap di Bulog setempat.

Pasalnya, banyak kepala desa (kades) yang tidak melakukan penebusan raskin secara rutin setiap bulan (tidak tepat waktu).

Hal ini diungkapkan Kepala Gudang Bulog Sumenep, Ainul Fatah. Dia beresikukuh bahwa beras yang diperuntukan program bantuan pemerintah itu kualitasnya sudah standard premium.

“Karena banyak kades yang tidak menebus setiap bulan, ya beras kan mengendap di gudang, otomatis kualitasnya berubah,” kata Ainul Fatah, Jum’at (20/12/13).

Menurutnya, jika beras itu diambil secara rutin setiap hari dipastikan tidak akan jelek seperti yang terjadi diwilayah kepulauan. Namun, jika ada raskin yang jelek atau kuantitasnya tidak sesuai, pihaknya membuka pintu untuk segera dikembalikan.

“Kalau memang kualitasnya jelek atau kuantitasnya kurang, silahkan dilaporkan, kami akan menggantinya,” jelasnya.

Minul, sapaan akrabnya Ainul Fatah menegaskan, beberapa waktu lalu ada informasi 10 kades dikepulauan yang menolak raskin lantaran kualitasnya jelek, namun setelah ditelusui hanya 1 kades yang tidak menerimana karena kualitas jelek, yakni Desa Pancor, Kecamatan Gayam, pulau Sepudi.

“Kami langsung menggantinya, sebanyak 18 ton lebih untuk Desa Pancor,” ungkapnya.

Dia berharap, para kades baik diwilayah daratan maupun kepulauan menebus raskin dengan rutin setiap bulan sehingga kualitas dan kuantitasnya tidak berubah.

“Kami menghimbau agar penebusan raskin itu dilakukan secara rutin,” harapnya.(arif/htn).

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.