Perahu dalam kondisi mulus yang masih berada di tempat pembuatan sekaligus sebagai pancingan. Maksudnya, jika ada yang datang hendak memesan perahu, bisa jadi mengurungkan niatnya setelah melihat perahu siap pakai. Tawar menawar harga bisa langsung terjadi saat itu juga.
Sebaliknya, jika spesifikasi yang diinginkan tidak terdapat pada perahu siap pakai, maka keinginan awal yang dijalankan. Itu artinya Mustaim dan empat rekannya kembali mengerahkan tenaga dan fikiran untuk mengerjakan perahu pesanan baru.
Menurut Mustaim, meski sedang tak ada pesanan, terkadang masih ada yang membuat perahu dengan memanfaatkan sisa kayu yang ada. Ukuran perahu tentu saja lebih kecil. Selain sebagai pengisi waktu luang, juga sembari menunggu datangnya pemesan baru.
“Sayang kalau sisa kayu dibiarkan begitu saja. Jika perahu ukuran kecil itu belum juga laku dijual biasanya digunakan sendiri atau dilepas dengan harga miring,” tegasnya.
19 Perahu Pesanan Dikerjakan Tiga Bulan
Di Kampung Jarat Lanjang sedikitnya ada enam lokasi pembuatan perahu. Interaksi yang terjalin antar kelompok atau masing-masing pekerja sejauh ini berjalan baik. Simbiosis mutualisme pun terbangun. Interaksi yang tanpa disadari makin menguatkan alis-alis sebagai perahu buatan sekaligus kebanggaan Kampung Jarat Lanjang.
Saat salah satu … Selengkapnya