Kayu Jati Dibeli Per Pohon
Sebelum pengerjaan perahu, pemesan akan datang langsung ke lokasi pembuatan untuk menjelaskan model, bentuk, serta spesifikasi perahu yang diinginkan. Diskusi panjang pastilah akan terjadi antara pemesan dengan pembuat perahu. Termasuk pula kesepakatan harga dan sistim pembayaran.
Agar menghasilkan perahu berkualitas, pemilihan bahan dasar menjadi syarat utama. Umumnya kayu jati yang dipilih. Jenis kayu yang memang tergolong mahal ini kebanyakan didatangkan dari luar Kampung Jarat Lanjang. Menurut Mustain, pasokan kayu jati biasanya berasal dari tiga kecamatan, yakni Kamal, Socah, serta Tanah Merah.
“Pembelian kayu jati dalam bentuk pohon. Setelah ditebang, kemudian dipotong sesuai ukuran pemesan. Kayu jati gelondongan lalu dikirim dengan pick up atau truk. Di tempat pembuatan perahu, kayu gelondongan kemudian dibelah menjadi papan sesuai ukuran tebal badan perahu,” tutur Mustaim.
Setelah semua bahan dasar tersedia, mulailah pembuatan perahu. Untuk ukuran perahu dengan panjang 7 meter dan lebar hingga 2 meter, rata-rata diperlukan empat pohon jati besar. Pembuatan perahu paling lama sebulan, tergantung berapa pekerja yang dilibatkan.
“Kalau dikerjakan lima orang bisa selesai 15 hari, asalkan listrik tak sampai mati dan pembuatannya di musim kemarau. Karena peralatan yang digunakan memakai listrik, bisa berbahaya kalau dikerjakan saat musim hujan. Saya juga melayani jasa perbaikan perahu. Saya bahkan sering memperbaiki kerusakan perahu di wilayah Kenjeran,” pungkas Mustain.
Baca Juga :
Meniti Jejak dan Peninggalan Kereta Api Madura (Part-1)
Meniti Jejak dan Peninggalan Kereta Api Madura (Part-2)
Meniti Jejak dan Peninggalan Kereta Api Madura (Part-3)
Meniti Jejak dan Peninggalan Kereta Api Madura (Part-4 Habis)