Umat Muslim, Ini Makna Petir Menurut Ulama dan Doanya

Avatar of PortalMadura.com
Umat Muslim, Ini Makna Petir Menurut Ulama dan Doanya
Ilustrasi

PortalMadura.Com – Tahukah Anda bahwasannya meyakini makna petir bukan hanya sekadar dari peristiwa alam semata. Ada tiga istilah dalam Alquran yang merujuk pada makna petir, yaitu ar-ra'du, ash-showa'iq, dan al-barq.

Dijelaskan oleh Dr Muhammad Luqman As Salafi dalam Rasy Al-Barad Syarh al-Adab al-Mufrod (381), para ahli tafsir mendefinisikan “ar-ra'du lebih dekat dengan makna suara petir atau geledek. Sementara itu, ash-shawa'iq dan al-barq maknanya lebih dekat untuk istilah kilatan petir, yaitu cahaya yang muncul beberapa saat sebelum adanya suara petir.

Jadi, ketika Anda mendengar suara petir atau guntur, Rasulullah mengajarkan doa sebagai berikut. Dilansir dari laman Republika.co.id, Kamis (16/4/2020):

“Subhanalladzi sabbahat lahu,” (Mahasuci Allah yang petir bertasbih kepada-Nya).

Atau :

“Subhanalladzi yusabbihur ro'du bi hamdihi wal mala-ikatu min khiifatih” (Mahasuci Allah yang petir dan para malaikat bertasbih dengan memuji-Nya karena rasa takut kepada-Nya).

Tahukah Anda mengapa sesama muslim dianjurkan untuk berdoa?. Karena, kedahsyatan petir dimaknai umat Islam sebagai bentuk tasbih dari para malaikat penjaga langit. Sebagaimana disebut dalam Alquran “Dan guruh bertasbih memuji-Nya (demikian pula) para malaikat karena takut kepada-Nya” (QS ar-Ra'd [13]: 13).

Dalam hadisnya, Rasulullah menyebut petir sebagai suara para malaikat. “Ar-Ra'du (petir) adalah malaikat yang diberi tugas mengurus awan dan bersamanya pengoyak dari api yang memindahkan awan sesuai dengan kehendak Allah” (HR Tirmizi).

Ibnu Taimiyah mengatakan, ar-ra'du adalah masdar ( bentuk kata benda) berasal dari kata ra'ada, yar'adu, ra'dan yang berarti ‘gemuruh'. Namanya gerakan pasti menimbulkan suara. Malaikat adalah yang menggerakkan dengan cara menggetarkan awan, kemudian dipindahkan dari satu tempat ke tempat lainnya.

Ketika menafsirkan surah al-Baqarah ayat 19, as-Suyuthi mengatakan bahwa ar-Ra'du adalah malaikat yang ditugasi mengatur awan. Dalam tafsir Jalalain juga disebutkan bahwa ar-ra'du adalah suara malaikat, sedangkan al-barq (kilatan petir) adalah kilatan cahaya dari cambuk malaikat untuk menggiring mendung.

Baca Juga: Umat Muslim, Ini Doa Mustajab di Antara Azan dan Ikamah

Meyakini ar-Ra'du dengan malaikat yang ditugasi mengatur awan atau suara dari malaikat tersebut yang tengah bertasbih dan mengatur awan. Sedangkan, al-barq atau ash-showa'iq adalah kilatan cahaya dari cambuk malaikat yang digunakan untuk menggiring mendung.

Lalu, ibnu Abbas menambahkan “sesungguhnya suara petir adalah malaikat yang meneriaki (membentak) untuk mengatur hujan sebagaimana pengembala ternak membentak hewannya” (Adab al-Mufrod/722). Wallahu A'lam.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.