Umat Muslim, Kenali Penyebab Siksa Kubur

Avatar of PortalMadura.com
Umat Muslim, Kenali Penyebab Siksa Kubur
ilustrasi

PortalMadura.Com – Perjalanan hidup manusia di muka bumi ini tidaklah lama atau bersifat sementara. Kelak akan tiba waktunya, di mana antara jasad dan roh pada diri mereka akan berpisah. Setelah menghembuskan napas terakhir di dunia itulah mereka akan menempati alam lain, yaitu alam kubur, melansir dari laman Islampos.com, Kamis (19/12/2019).

Keadaan di alam kubur pun layaknya di dunia yang begitu sangat keras. Artinya, seseorang tidak akan mendapatkan kebahagiaan di dalamnya jika tidak melakukan amal baik selama hidup di dunia. Parahnya lagi, siksaan di alam kubur lebih sakit daripada hidup di dunia. Mengapa demikian?.

Pasalnya, di alam kubur manusia akan bersifat abadi dan sangat menyiksa diri bagi orang yang mendapatkan siksa kubur. Lalu, apa sebenarnya faktor itu?.

Siksa kubur memiliki beberapa faktor penyebab, di antaranya sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah hadis berikut: Dari Ibnu Abbas, beliau berkata, “Nabi pernah melewati dua kuburan, kemudian beliau bersabda, ‘Sesungguhnya penghuni kubur sedang disiksa, keduanya tidak disiksa dalam masalah yang berat, salah satunya karena tidak menjaga dari air kencing, adapun yang kedua dia suka mengadu domba.' Lalu beliau mengambil pelepah kurma yang masih basah dan membelahnya menjadi dua, lalu menancapkan pada masing-masing kubur satu buah. Mereka bertanya, ‘Ya Rasulullah, kenapa kamu melakukan hal ini?' Beliau menjawab, ‘Agar diringankan siksa keduanya sebelum kering'”.

Baca Juga: 10 Amalan yang Bisa Jadi Penghalang Siksa Kubur

Dari hadis di atas dapat diambil kesimpulan, bahwa sebagian faktor penyebab azab kubur, yaitu meremehkan najisnya air kencing dan namimah. Al-Hafidz Ibnu Rajab berkata: “Sebagian ulama menyebutkan rahasia di balik pengkhususan ‘air kencing dan namimah' sebagai faktor siksa kubur, adalah karena alam kubur merupakan rumah utama menuju kampung akhirat”.

Sedangkan kemaksiatan yang akan diberi balasan pada hari kiamat ada dua macam, yaitu hak Allah SWT dan hak hamba. Hak Allah SWT pertama kali yang diadili adalah salat, sementara hak hamba adalah darah.

Adapun Barzakh adalah tempat untuk mengadili perantara dua hak tersebut. Perantara salat adalah suci dari hadas dan najis, sedangkan perantara pertumpahan darah adalah namimah dan mencela kehormatan. Jadi, dalam Barzakh dimulai untuk membalas kedua perantara tersebut. Wallahu A'lam.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.