PortalMadura.Com – KH. Muhammad Ali Shodiqin yang akrab disapa Gus Ali Gondrong adalah pengasuh Pondok Pesantren Roudotun Ni'mah, di Semarang.
Sosok yang sering tampil nyentrik ini sangat dekat dengan anak-anak muda dan terkenal di bumi Ponorogo da sekitarnya. Bahkan, pernah menyampaikan taushiyah, pada peringatan hari lahir ke-3 Masjid Al-Mujahidin Incheon Korea Selatan.
Gus Ali yang sering mengenakan baju gelap atau hitam itu berdakwa lewat “Mafia Sholawat”. Sepintas, kalimat “Mafia” terdengar aneh bagi orang awam.
Namun, kiai yang bisa memainkan semua jenis alat musik ini, memberi makna atau kepanjangan dari “Manunggaling Fikiran lan Ati ing Ndalem Sholawat“.
Arti bebasnya, menyatukan fikiran dan hati dalam bersholawat kepada Allah SWT. Demikian disebutkan pada laman gusaligrondrong dikutip PortalMadura.Com, Kamis (21/7/2016).
Para santri, Gus Ali, bukan seperti santri pada umumnya. Mereka adalah orang-orang yang keluar dari jeratan pergaulan hitam yang menyelimutinya. Misalnya, preman, mantan pejudi, mantan peminum, bahkan ada yang mantan PSK.
Mereka mendapat hidayah dari Allah SWT dan sekarang mengenyam pendidikan di pondoknya.(Hartono)
Berikut salah satu video Gus Ali Gondrong saat berdakwa:
https://youtu.be/pzhTFIeMJKs