Tidak hanya untuk keperluan traveling, sebagian dari sumbangan yang ia terima, diberikan kepada yang membutuhkan salah satunya sekolah di Zimbabwe.
Michael bukan Muslim ketika ia memulai perjalanannya. Hal ini kemudian berubah selama ia menghabiskan waktu dengan keluarga angkat yang menarik baginya untuk mengetahui lebih banyak tentang Islam.
“Setelah tinggal dengan banyak keluarga Muslim di Malaysia dan Indonesia saya penasaran dan memiliki pertanyaan. Apa yang mereka baca dalam Alquran? Apa yang mereka lakukan di masjid? Apa yang mereka merayakan pada liburan mereka? Rasa ingin tahu saya membawa saya menuju Islam,” ungkapnya pada situs Mvslimunites, Selasa (21/6/2016).
Sejak saat itu dia mulai mempelajari lebih dalam dan kembali melanjutkan perjalanannya. Dalam setiap perjalanan, ia melihat semua negara pada dasarnya memiliki budaya yang sama. Sudah seharusnya juga memiliki keyakinan yang sama. Alam mengajarkan banyak hal kepada wisatawan Belgia ini.
Michael berharap melalui berbagi bahwa setiap orang akan belajar tentang budaya orang lain karena hanya dengan cara ini Anda dapat menerima perbedaan pada setiap orang. Meski berbeda budaya, tak seharusnya memisahkan kita sesama manusia. Kecintaannya dengan alam menuntunnya menemukan Islam.(liputan6.com)