PortalMadura.Com, Pamekasan- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur meminta pemerintah kabupaten (Pemkab) setempat menjadi mediator antara pihak pabrikan dengan petani pembakau.
Wakil DPRD Kabupaten Pamekasan, Suli Faris mengatakan, pihak eksekutif harus segera berbicara dengan pabrikan terkait sistem pembelian tembakau tahun 2017. Termasuk pula jumlah serapan tembakau petani di setiap pabrik.
“Dari hasil laporan itu kita bisa memprediksi, dari total tonase pembelian yang diberikan ke pemda kita bisa melihat, apakah sesuai dengan stok produksi petani tahun ini atau tidak, ” ungkapnya, Jum'at (11/8/2017).
Jika target pembelian pihak pabrik di bawah stok milik petani, maka pemerintah bisa meminta kepada pabrikan agar menambah tonase pembeliannya. Selain itu, yang paling penting diketahui oleh pabrikan adalah biaya produksi petani, sehingga pabrikan tidak membelinya di bawah biaya produksi.
“Mulai dari menanam hingga panen itu berapa biaya, dengan begitu pemerintah bisa menekan pabrik untuk tidak membeli tembakau di bawah biaya produksi petani. Nanti pemerintah memberi harga rata-rata dari semua pabrikan, ” tandasnya.
Menurutnya, petani dengan pabrikan sama-sama membutuhkan, pabrikan jangan mentang-mentang mempunyai uang kemudian bertindak semena-mena kepada petani dengan membeli tembakau di bawah biaya produksi. Oleh karena itu, perlu ada campur tangan pemerintah mengatasi masalah tersebut. (Marzukiy/Putri)