Anda Jadi Pusat Pembicaraan Orang? Bersyukurlah, Ini 5 Keuntungannya

Avatar of PortalMadura.Com
Anda Jadi Pusat Pembicaraan Orang? Bersyukurlah, Ini 5 Keuntungannya
Ilustrasi

PortalMadura.Com – Kebiasaan para wanita saat sedang santai dan ngobrol bareng bersama teman-teman atau tetangganya ada saja yang mau dibicarakan. Entah itu berbicara mengenai kosmetik, pakaian, kehidupan mereka bahkan sampai ngomongin kejelekan orang lain.

Kondisi ini tentunya akan membuat Anda merasa kesal karena apa yang orang bicarakan belum tentu benar adanya. Nah, untuk menyikapi mereka yang ngomongin kejelekan Anda, sikap yag perlu Anda lakukan adalah dengan cara tenang dan tidak perlu marah karena ada beberapa keuntungan yang bisa Anda dapatkan, yaitu:

Mendapat Pahala Tanpa Beramal
Jika tetap tenang maka Anda akan mendapat pahala di hari kiamat dari orang yang telah meng-ghibahi (ngomongin) Anda dari belakang.

Kekurangan Membuat Kita Dibicarakan Apalagi Kelebihan Kita

Mengurangi Dosa
Jika pahala peng-ghibah habis, maka dosa Anda diberikan padanya.

Ghibah Hanya Kata-kata Saja, Bukan Pedang dan Bukan Pula Sebuah Pengaruh
Maksudnya, Tidak akan berpengaruh baik-buruk kondisi Anda, jadi tetaplah beramal dan menjadi diri sendiri.

Sebenarnya Peng-ghibah Lebih Sengsara, Jadi Tenang Saja
Rasa hasad membuat peng-ghibah menghabiskan waktunya memikirkan Anda. Bisa jadi tidurnya tidak akan nyenyak, dada semakin sesak setiap mendengar kesuksesan Anda.

Itulah fungsi iman di hari kiamat
Keadilan takkan bisa didapatkan
Seadil-adilnya di dunia
Harus ada yang bersabar
Lalu menuai hasil di akhirat

Maksudnya, “bersyukur” pada judul diatas yaitu, janganlah Anda merasa senang saudara Anda mendapat kejelekan karena Anda, jika bisa doakan dia agar berhenti ber-ghibah.

Berikut hadits mengenai orang yang muflis (bangkrut) di hari kiamat. Banyak beramal, salat, puasa tapi lisan dan anggota badannya sering menganggu saudaranya

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda: “Apakah kalian tahu siapa muflis (orang yang pailit) itu?”. Para sahabat menjawab, “Muflis (orang yang pailit) itu adalah yang tidak mempunyai dirham maupun harta benda”.

Tetapi Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:

Muflis (orang yang pailit) dari umatku ialah, orang yang datang pada hari Kiamat membawa (pahala) salat, puasa dan zakat, namun (ketika di dunia) dia telah mencaci dan (salah) menuduh orang lain, makan harta, menumpahkan darah dan memukul orang lain (tanpa hak). Maka orang-orang itu akan diberi pahala dari kebaikan-kebaikannya. Jika telah habis kebaikan-kebaikannya, maka dosa-dosa mereka akan ditimpakan kepadanya, kemudian dia akan dilemparkan ke dalam neraka” (HR. Muslim).
(islamidia.com/Putri)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.