Bertemu dengan Wartawan Luar, Busyro Ibarat ‘Kacang Lupa Kulitnya’

Avatar of PortalMadura.Com
Ist. Samauddin
Ist. Samauddin

PortalMadura.Com, Sumenep, A. Busyro Karim diibaratkan ‘kacang lupa kulitnya' oleh salah seorang wartawan Sumenep, Madura, Jawa Timur, Samauddin.

Hal tersebut diungkapkan seiring dengan gerakan A. Busyro Karim yang melakukan pertemuan dengan media luar tanpa melibatkan yang selama ini telah banyak mengeksplor potensi daerah.

“Tidak apa-apa kalau bupati mau meninggalkan media lokal. Kita buktikan kreasi media lokal yang selama ini kurang diperhatikan oleh bupati maupun pemerintah daerah,” kata Samauddin, salah satu wartawan koran harian regional Jatim, pada PortalMadura.Com, Senin (11/4/2016).

Menurutnya, Bupati mau bertemu dengan siapapun tidak salah. Namun, disaat potensi Sumenep dieksplor besar-besaran oleh media lokal lalu disambut dengan media besar (media nasional), lalu pemerintah daerah tidak pernah memperhatikan media lokal, maka akan menemukan kesulitan tersendiri.

“Bayangkan, salah satu potensi yang selama ini ditulis besar-besar, yakni Pulau Gili Labak dan tanpa ada timbal balik pada perusahaan media lokal. Ternyata sekarang bupati lebih merespon para pekerja media di luar Sumenep, apa ini etika yang benar?,” katanya penuh kecewa.

Disadari atau tidak, sambungnya, peran media lokal sangat besar, lebih-lebih pemuda Sumenep yang berusaha mempromosikan sejumlah lokasi wisata kepada para tamu dari luar melalui media sosial.

Bahkan, para pengguna media sosial, baik facebook, twitter, maupun blogger berkarya dengan sendirinya tanpa ada imbalan apapun dari bupati dan pemerintah daerah.

“Mereka membuat tulisan tentang keindahan wisata Sumenep. Memposting foto dan video yang bagitu indahnya. Apa yang diperoleh dari pemerintah, gak ada alias nihil,” tegasnya.

Mereka memang tidak butuh imbalan atau apapun bentuknya. Namun, etika seorang pemimpin jangan sampai seperti ‘kacang lupa kulitnya'.

“Bupati tidak terima ya silahkan, dan sah-sah saja saya bicara seperti ini. Toh, semua media lokal Sumenep, saya yakin ada yang harus ‘ngemis' dalam memperoleh iklan. Jadi, sudah jelas tidak ada timbal balik yang baik dari pemkab dengan perusahaan media,” tandasnya dengan muka geram.

Sementara, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Sumenep, Yayak Nurwahyudi enggan berkomentar banyak.

“Bukan tidak merespon dengan teman-teman Sumenep. Kita diskusi ya bos,” katanya via pesan singkat pada PortalMadura.Com yang mengaku masih ikut acara.(Hartono)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.