PortalMadura.Com, Pamekasan – Puluhan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pamekasan, Madura, Jawa Timur, melakukan aksi unjuk rasa ke kantor DPRD setempat tentang kebijakan Presiden Jokowi yang dianggap tidak pro rakyat, Kamis (12/1/2017).
Para demonstrans itu menganggap presiden tidak memiliki hati nurani setelah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) dan kenaikan tarif Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
“Presiden Jokowi telah mati, mari kita tahlil bersama untuk dipersembahkan kepada Jokowi, La Ilaha Illallah,” kata Ketua Umum HMI Pamekasan, Chairul Umam berkali-kali diikuti oleh peserta aksi lainnya.
Sebelum bertahlil, peserta aksi juga menyampaikan doa fatihah yang dipersembahkan kepada Jokowi. Sebab, beberapa kebijakannya dianggap telah menyengsarakan rakyat.
Dalam aksinya mereka meminta presiden mencabut Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 tahun 2016 tentang jenis dan tarif Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), mencabut kenaikan BBM non subsidi dan mencabut kenaikan TDL golongan 900 VA.
Setelah melakukan tahlil bersama, peserta aksi juga meminta DPRD menyampikan aspirasi serta keluhan masyarakat ini kepada pemerintah pusat. (Marzukiy/Putri)