PortalMadura.Com – Pertengkaran yang dilihat atau didengar akan berdampak buruk bagi otak anak. Hal itu dibuktikan oleh peneliti dari University of East Anglia.
Peneliti melakukan scan otak yang mengungkap bahwa anak yang mendengarkan dan menyaksikan orang tua bertengkar, baik pertengkaran ringan hingga sedang, sampai mereka berusia 11 tahun mengalami masalah perkembangan otak dan lebih berisiko mengalami penyakit mental ketika mereka tumbuh besar.
Berdasarkan hasil penelitian anak-anak yang mengalami dan melihat pertengkaran rumah tangga antara kedua orang tuanya diketahui memiliki cerebelum yang lebih kecil. Cerebelum adalah bagian otak yang berkaitan dengan kemampuan belajar, mengatasi stres, dan mengontrol kemampuan motorik.
Cerebelum yang kecil meningkatkan risiko terjadinya masalah mental ketika anak beranjak dewasa. Selain berkemungkinan terkena masalah mental, anak yang sering melihat orang tuanya bertengkar juga lebih berkemungkinan memiliki pandangan negatif terhadap konsep keluarga.
Hasil ini tentunya penting diketahui oleh orang tua sebagai pertimbangan sebelum mereka bertengkar di depan anak mereka. Bertengkar di depan anak mungkin tampak seperti hal biasa, namun dampaknya bisa sangat besar tak hanya bagi kesehatan mental, tetapi juga kesehatan otak anak.(merdeka.com/choir)