PortalMadura.Com, Sumenep – Bakar kemenyan dan tabur bunga mewarnai aksi Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) bersama warga ke Polres Sumenep, Madura, Jawa Timur, Rabu (6/4/2022) sore.
Bunga yang umumnya dipakai ziarah kubur itu ditaburkan oleh peserta aksi dari kalangan ibu-ibu pada barisan polisi yang melakukan pengamanan aksi di depan Mapolres Sumenep, Jl. Urib Sumoharjo.
Mereka menuntut dan mendesak agar Kapolres Sumenep AKBP Rahman Wijaya memecat lima oknum anggotanya yang diduga terlibat penembahan pada korban Herman. “Almarhum Herman tidak bersalah tapi ditembak mati oleh oknum anggota Polres,” kata salah seorang peserta aksi, Sudirman.
Herman (24) warga Ganding, Sumenep diberondong sejumlah peluru hingga tewas oleh lima oknum anggota Polres Sumenep pada tragedi 13 Maret 2022, di Jalan Adirasa, Kolor, Sumenep. Awalnya, almarhum disebut-sebut terduga begal dan korbannya seorang perempuan.
Tabur bunga dan bakar kemenyan sebagai lambang kematian keadilan bagi keluarga almarhum Herman. Peserta aksi juga membawa poster bertuliskan sendiran dan kecaman terhadap aparat kepolisian.
Puas berorasi, peserta aksi akhirnya bubar dengan tertib.(*)