Pekerja Tambak Menerima Dana Bantuan Guru Ngaji

Avatar of PortalMadura.com

SUMENEP (PortalMadura) – Penyaluran dana bantuan bagi guru ngaji di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur diduga tidak tepat sasaran. Akibatnya, sejumlah warga Desa Banbaru, Kecamatan Giligenting, Sumenep mendatangi Bagian Kesejahteraan Masyarakat (Kesmas) Pemkab setempat.

“Ada tiga orang bersaudara, yakni Rafi’i, Sujono dan Muthar, warga Desa Banbaru, menerima bantuan dana hibah bagi guru ngaji itu, padahal mereka kesehariannya sebagai pekerja tambak, bukan guru ngaji,” kata Jumanto, warga Banbaru, Senin (27/01/14).

Jumanto menuding, pendataan penerima bantuan itu tidak benar, sehingga dana yang dianggarkan dari APBD itu tidak tepat sasaran. Banyak guru ngaji yang seharusnya mendapatkan tapi ternyata tidak mendapatkan.

“Sebagai pengguna anggaran, Kesmas harus mengkaji ulang semua data penerima program tersebut, ada kemungkin didaerah lain juga terjadi hal yang sama,” tudingnya.

Tiga penerima yang merupakan bukan guru ngaji itu sebagai bukti dimana pendataan penerima bantuan itu tidak dilakukan sesuai prosedur.

“Ini menunjukan pemerintah memang tidak serius mendatanya. Kalau serius dilakukan secara teliti tidak mungkin terjadi seperti ini,” ungkapnya.

Sementara itu, Kabag Kesmas, Pemkab Sumenep, Sahwan Effendi mengaku sudah prosedural dalam  pendataan penerima bantuan bagi guru ngaji. Dan sejak tahun 2012 lalu, pendataannya Kesmas bekerjasa sama dengan pihak ketiga yakni Laziznu.

“Jadi data penerima itu sudah sesuai dengan kriterianya karena sudah melalui prosedur yang berlaku,” jawabnya.

Sofwan menegaskan, bantuan sebesar Rp 500 ribu per orang per tahun itu sudah diprogramkan sejak tahun 2006 lalu.

“Baru kali ini ada komplin dari masyarakat, sebelumnya tidak pernah. Mungkin kami perlu mengevaluasi lagi data yang sudah masuk ke kami, termasuk di Kecamatan Giligenting ini,” tegasnya.

Pada tahun 2014 ini, total penerima dana hibah guru ngaji sebanyak 1.173 orang dari pagu 1.283 orang, karena sebanyak 110 orang tidak memenuhi syarat.

“Sedangkan anggarannya sebanyak Rp 641.500.000, terealisasi Rp 586.500.000,” pungkasnya. (arif/htn)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.