PortalMadura. Com, Pamekasan – Program pelaksanaan keaksaraan fungsional (KF) di bawah naungan Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur tahun anggaran 2015 justru digelar pada tabun 2016.
Kasi Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Disdik Pamekasan, Suyud mengatakan, keterlambatan program pengentasan buta huruf tersebut lantaran proses di tingkat provinsi tidak kunjung selesai. Pasalnya, dalam program ini tingkat kabupaten hanya sebagai pelaksana dan monitoring.
“Pelaksanaan KF memang terlambat, keterlambatan itu dari pemerintah provinsi (Pemprov). Kami saat ini sedang menyelenggarakan program KF tersebut,” akunya, Sabtu (23/1/2016).
Dikatakan Suyud, masyarakat buta aksara yang tercatat dalam program KF sebanyak 2.800 orang yang tersebar di 13 kecamatan. Tetapi, sebagian besar dari mereka adalah masyarakat pantai utara, seperti Kecamatan Waru, Pasean dan Kecamatan Batumarmar.
Prioritas dalam program tersebut adalah masyarakat pantura yang tergolong lebih tinggi jika dibandingkan dengan wilayah lainnya. Sehingga, pada tahun anggaran 2016 kembali akan dilaksanakan program serupa dengan menggunakan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) kabupaten. (Marzukiy/choir)