Inilah 10 Desa yang Konon Berhantu di Seluruh Dunia

Avatar of PortalMadura.com
Inilah 10 Desa yang Konon Berhantu di Seluruh Dunia
ilustrasi

Belchite, Spanyol
Selama kira-kira 2 minggu pada 1937, ribuan orang di desa Belchite terbunuh dalam Perang Saudara Spanyol. Para korban termasuk wanita dan anak-anak.

Pasokan air ke desa itu ditutup dan ribuan orang kelaparan hingga meninggal dunia atau terkena peluru meriam yang ditembakan dari pegunungan sekelilingnya. Jasad-jasad dibakar di alun-alun dan sebagian warga bersembunyi dalam tempat penggilingan zaitun di bawah tanah.

Sekarang ini, kadang-kadang terdengar suara isak tangis anak kecil saat senja, dan terdengar seperti melolong di jalan-jalan terbengkalai desa. Anak itu menangis memanggil ibunya. Anak dan ibu itu sama-sama meninggal saat perang.

Pada malam hari, para petani di sekitar desa mendengar sejumlah suara dan obrolan lain yang tidak dapat dijelaskan. Tempat itu sekarang menjadi lokasi pembuatan film, walaupun ada penampakan-penampakan.

Voltri, Italia
Voltri, sebuah desa mungil di Liguria, memiliki sebuah rumah di tepi jalan berkelok. Rumah bernama Ca’delle Anime itu dulunya dimiliki oleh suatu keluarga yang menderita sejumlah gangguan mental.

Keluarga itu menjatuhkan perabot-perabot berat kepada para tamu yang sedang tidur sehingga mereka meninggal karena remuk atau kehabisan nafas. Keluarga tersebut kemudian mencuri uang dan barang-barang lain milik tamu yang dibunuh itu dan membawa jasadnya ke kuburan massal yang disediakan oleh keluarga itu.

Dikisahkan, bahwa arwah-arwah para korban tidak tenang karena tidak bisa meninggalkan rumah tempat mereka dibunuh. Mereka gentayangan di lorong-lorong dan kamar-kamar rumah tersebut sambil menggeser perabot dan melempari barang pecah-belah agar keberadaan mereka diketahui.

Oradour-Sur-Glane, Prancis
Pada 10 Juni 1944, dalam Perang Dunia II, pasukan Jerman menyerbu desa Oradour-sur-Glane di Prancis. Pasukan pendudukan kemudian memisahkan kaum pria dari wanita dan anak-anak. Para pria itu lalu ditembak pada kaki mereka dan dibakar hidup-hidup. Hanya ada 5 pria yang lolos dari pembantaian.

Ketika ada bom gas gagal meledak, para tentara itu menembaki kaum wanita dan anak-anak dengan menggunakan senapan mesin dan granat. Beberapa di antara mereka juga dibakar hidup-hidup. Setelah itu, pasukan pendudukan membakar hampir semua rumah di desa hingga rata dengan tanah.

Pada 1958, sebuah desa baru dengan nama yang sama dibangun dekat desa lama yang telah musnah. Namun demikian, warga menolak mendekat ke reruntuhan desa lama. Mereka mengaku melihat beberapa arwah para pria, wanita, dan anak-anak yang berkelana di reruntuhan pada malam hari dan juga tercium bau daging dan kayu terbakar berasal dari desa lama. (liputan6.com/Salimah)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.