Pandangan Medis, Puasa Memperbaiki Kesehatan Tubuh

Avatar of PortalMadura.Com
Pandangan Medis, Puasa Memperbaiki Kesehatan Tubuh
dr. Gammarida Magfirah (YouTube 'Kata Dokter')

PortalMadura.Com – dr. Gammarida Magfirah menjelaskan, bahwa adalah sebuah aktivitas dimana manusia tidak makan dan tidak minum. Dalam dunia media juga tidak beda jauh dengan puasa pada umumnya, misalnya untuk terapi, penunjang untuk laboratorium, pemulihan pasca operasi atau tindakan.

“Pada saat berpuasa ada satu sistem yang beristirahat yaitu sistem pencernaan. Dalam sistem pencernaan itu ada beberapa organ yang terlibat. Saat tidak ada makanan maka istirahat dalam beberapa waktu. Namun bukan berarti tidak melakukan aktivitas sesuai dengan fungsinya,” kata dr. Gammarida Magfirah, dikutip portalmadura.com pada kanal YouTube ‘Kata Dokter', Selasa (12/3/2024).

Artinya, kata dia, aktivitas itu mengalami menurunan fungsi. Misalnya, lambung mengalami menurunan fungsi asam lambung. Kemudian usus halus, mengalami menurunan fungsi kontraksi sehingga usus yang biasanya berkontraksi cepat bisa berkurang setiap 40 menit sekali.

Kemudian usus besar juga mengkondisikan supaya mengalami penyerapan air yang maksimal agar tidak hidrasi sehingga ginjal juga mengalami istirahat, karena seharusnya mengeluarkan urine lebih banyak bisa diminimalisir dengan mengoptimalkan dengan cairan yang ada di dalam tubuh.

“Fungsi pankreas yang berfunsgi menghasilkan insulin juga akan beristirahat dengan sedikit menurunkan produksi insulinnya. Kemudian resistensi insulinnya juga bisa meningkat, lalu fungsi empedu untuk metabolisme lemak juga akan menurun atau berkurang (istirahat),” urainya.

Maka, puasa itu memiliki banyak manfaat. Namun secara signifikan atau langsung tidak menyembuhkan satu penyakit tertentu, tetapi meminimalisir dampak atau komplikasi dari penyakit. Misalnya, penyakit diabetes, bagi orang yang berpuasa tentu akan mengurangi asupan gula.

“Kemudian juga bagi pasien yang hipertensi, dengan membatasi asupan natrium dengan berpuasa, maka tekanan darah akan lebih stabil. Pasien kardiovaskular yang disebabkan kelebihan lemak kolesterol juga mengurangi dampak apabila asupan makanan dijaga secara maksimal,” tegasnya.

Bila bagi yang melaksanakan puasa merasakan nyeri otot atau sakit pinggang adalah tergantung pada aktivitas orangnya. “Memang saat berpuasa mengurangi kalori yang masuk sehingga tubuh terkesan mudah lelah atau letih dan sulit beraktivitas,” katanya.

Namun, hal itu biasanya terjadi pada awal-awal seseorang yang belum terbiasa melaksanakan puasa. Bila puasa dilaksanakan secara rutin dengan pengaturan pola makan yang baik, istirahat cukup dan minum air putih yang cukup tidak langsung puasa menyebabkan nyeri atau pegal pada pinggang.

“Pada saat puasa biasanya ada satu metabolisme yang langsung pembentukan energi dari zat selain gula atau karbohidrat. Itu biasanya terbentuk asam laktat. Asam laktat yang terakomulasi terlalu banyak ini bisa menyebabkan badan terasa pegal atau letih,” pungkasnya.(*)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.