PortalMadura.Com, Sumenep – Pada bulan Maret 2015, Sumenep, Madura, Jawa Timur mengalami inflasi sebesar 0,34 persen, Jawa Timur mengalami inflasi sebesar 0,31 persen dan Nasional juga mengalami inflasi 0,17 persen.
“Komoditas yang memberikan andil terbesar terhadap terjadinya inflasi adalah bawang merah, beras, bensin, bahan bakar rumah tangga, rokok kretek, cabai rawit, sewa rumah, tongkol segar, gula pasir dan tongkol pindang,” kata Suparno, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumenep, Kamis (2/4/2015).
Menurutnya, dari 7 kelompok pengeluaran, 5 kelompok mengalami inflasi dan dua kelompok mengalami deflasi. Tujuh kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi itu kelompok bahan makanan 0,30 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,36 persen, kelompok perumahan, air, listrik 0,04 persen, kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,67 persen.
“Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi adalah kelompok sandang 0,23 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,05 persen,” ujarnya.
Ia menuturkan, komuditas yang memberikan andil besar terhadap terjadinya deflasi adalah telur ayam ras, daging sapi, daging ayam ras, wortel, cumi-cumi, daun bawang, daging ayam kampung, kentang emas perhiasan, beras jagung, mujair dan mentimun.
“Tingkat inflasi tahun kalender (Januari- Maret) Sumenep mengalami deflasi sebesar 0,49 persen, Jatim deflasi 0,02 persen, dan Nasional deflasi 0,44 persen,” urainya.
Sedangkan tingkat tahun ketahun (Maret 2015 terhadap Maret 2014), Sumenep mengalami inflasi sebesar 5,78 persen, Jatim mengalami inflasi 6,07 persen, dan Nasional mengalami inflasi 6,38 persen.
“Kalau dari tahun ketahun, Sumenep juga mengalami inflasi, sama dengan Jawa Timur dan Nasional,” tukasnya. (arifin/choir)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
