PortalMadura.Com – Setiap 23 April oleh Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) ditetapkan sebagai hari buku sedunia.
Keberadaan buku di muka bumi inilah yang membantu manusia menemukan segala sesuatu informasi dari apa yang belum pernah dilakukannya, belum pernah dikunjunginya, belum pernah dilihatnya, atau juga belum pernah dirasakannya.
Buku juga menjadi solusi memecahkan suatu kebodohan dan membaca adalah kuncinya. Jadi tepat bila buku adalah jendela dunia dan membaca bisa membuka cakrawala dunia. Siapapun yang ingin membuka rahasia dunia ini seluas-luasnya maka ia harus membuka jendela tersebut dengan kuncinya yaitu membaca.
Tanpa membaca buku, tanpa ada buku, dunia akan bodoh, dan buta huruf semakin banyak. Buku dapat dibaca bila ada kemauan menjadi pintar, buku yang baik dapat dicetak apabila artikelnya memuat wawasan yang dapat diterima akal sehat pembaca sebagai penerima informasi.
Namun, minat dan kebiasaan membaca dikalangan generasi muda saat ini masih lemah. Anjuran yang sering terdengar dari pemerintah dan berbagai kalangan pemimpin masyarakat untuk meningkatkan minat dan kebiasaan membaca hanyalah sebagai wacana dan tidak dilakukan secara efektif.
Keluarga merupakan faktor penting dalam proses pembentukan kebiasaan membaca. Selain itu, kita juga bersama-sama saling menghimbau dan membudayakan kegiatan membaca dan menulis. Satu tulisan yang bermanfaat menjadi ilmu bagi ribuan orang yang membacanya.
Dan dari kegiatan membaca, ribuan ilmu bisa digenerasikan. Tak ada salahnya menyisihkan sedikit penghasilan untuk membeli satu buku setiap bulannya. Semakin banyak yang kita baca dan kita tulis, semakin banyak pula ilmu yang menjejal otak kita. Semakin cerdas bangsanya, semakin maju pulalah peradabannya. (bs/choir)