PortalMadura.Com – Pusat Kajian Komunikasi (Puskakom) Publik Prodi Komunikasi FISIB Universitas Trunojoyo Madura memaparkan catatan hasil kajian demokrasi, keterbukaan informasi publik, dan media massa di Madura selama 2016.
Peneliti Puskakom, Surokim, menyebutkan, index kualitas demokrasi di Madura secara umum masih berada pada angka 2 hingga 2,5. “Artinya, kurang baik dalam hal kualitas,” tegas Surokim, tertulis, pada PortalMadura.Com, Minggu (1/1/2017).
Menurutnya, relasi publik dan negara masih berada pada posisi vis a vis dan dominasi. Ruang publik media mainstream di Madura masih didominasi oleh elit pemerintahan dan pemilik modal.
Peran publik lokal, khususnya kelas menengah kritis masih belum menunjukkan progress yang mengembirakan. Kuatnya dominasi elit pemerintahan yang ditopang kelas menengah pemodal ini, membuat check and balance dalam pemerintahan tidak berjalan sebagaimana mestinya.
“Masyarakat banyak yang memilih pasif, pasrah, diam dan acuh karena lebih memilih situasi aman dan tidak terlibat konflik. Isu isu publik di media kalah jauh dari isu isu public relation elit politik dan pemerintahan,” ujarnya.
Dikatakan, masyarakat belum menjadi pengawas yang kuat untuk mengontrol pemerintahan dan elit kekuasaan terlalu kuat dan mendominasi diskursus isu isu publik di Madura.
Keterbukaan informasi publik di Madura juga masih artifisial. “Selama ini masih sekadar memenuhi aspek kelembagaan semata, sementara sumbangsih terhadap daya kritis publik lokal dan kultur keterbukaan masih belum berimbas signifikan,” katanya.
Bahkan, dinilai hanya sekadar memenuhi tuntutan kelembagaan saja, sementara peradaban publik terkait dengan akses dan daya kritis publik lokal kondisinya masih jauh dari harapan. Badan badan publik masih sulit diakses dan masih banyak keluhan terkait pelayanan informasi.
Sementara potret media secara umum masih diwarnai catatan kekerasan terhadap wartawan yang melakukan peliputan dilapangan. Trend positif patut dicatat dengan kehadiran media on line lokal Madura yang membuat trend positif penguatan arus bawah publik lokal dan demokrasi di Madura.
“Jumlahnya meningkat signifikan dan membuat isu isu publik lokal bisa tercover. Namun, kualitas informasi dan pemberitaan masih perlu peningkatan, sehingga mutu informasi dan berita dapat dipertanggung jawabkan dan memiliki sumbangan terhadap ruang publik,” ungkpanya.
Dalam kesempatan ini ada beberapa lembaga publik yang mendapat apresiasi dalam mendorong demokrasi di Madura yakni lembaga kepolisian dan kejaksaan yang mampu menekan peredaran narkoba dan korupsi di Madura.(Putri/har)