APAR Banyak Tak Berfungsi, Sumenep Siapkan 75 Tenaga Terlatih

Avatar of PortalMadura.Com
APAR Banyak Tak Berfungsi, Sumenep Siapkan 75 Tenaga Terlatih
Peningkatan Capasity Building bagi ASN. (Foto. Joni Suhartono)

PortalMadura.Com, – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep, Madura menemukan banyak () di sejumlah kantor pemerintah dan BUMD maupun BUMN tak berfungsi.

Lebih parahnya lagi, BPBD Sumenep bersama tim BPBD Jatim saat melakukan sidak dari tanggal 23 April- 3 Mei 2018 banyak petugas yang tidak memahami cara menggunakan APAR dan tidak tahu kalau sudah kadaluarsa.

Berawal dari hal tersebut, BPBD Sumenep dengan cepat mengambil langkah taktis yakni melakukan pelatihan yang sifatnya pemberian materi (teori) dan praktek langsung kepada 75 orang dalam kemasan peningkatan capasity building bagi ASN.

Mereka berasal dari lingkungan BUMD, BUMN di Sumenep dan aparatur sipil negara dilingkungan perkantoran Pemkab Sumenep.

“Memang sangat perlu untuk diberi pemahaman, bagaimana cara menggunakan alat itu. Lalu, bagaimana melakukan pencegahan saat ada kebakaran kecil dilingkungan kantor mereka,” terang Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep, Abd Rahman Riadi, Jumat (30/11/2018).

Pihaknya juga menyarankan, agar pada tahun 2019 pengadaan APAR tersebut dianggarkan di APBD Sumenep. “Ini salah satu upaya dalam melakukan pencegahan kebakaran kecil dilingkup sebuah perkantoran,” katanya.

Ketersediaan alat pemadam kebakaran ringan (APAR) merupakan amanat dari Permen PU No. 26/PRT/M/2008 tentang Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan.

Sementara, dalam sambutan tertulis yang dibacakan Asisten Pemerintahan Setkab Sumenep, Carto, Bupati Sumenep A. Busyro Karim menyampaikan, pelatihan pencegahan dan penanganan bahaya kebakaran bagi aparatur negara perlu untuk dilakukan.

“Dengan pelatihan dapat mewaspadai dan melakukan pencegahan. Sebab, setiap manusia akan mengalami musibah. Salah satunya bisa saja terjadi kebakaran,” katanya.

Pihaknya menyebutkan, setiap tahunnya sekitar 20 kasus kebakaran terjadi di Kabupaten Sumenep. Puncaknya pada tahun 2007, tanggal 28 Oktober dengan terjadinya kebakaran Pasar Anom Sumenep.

“Selama tahun 2018 hingga November, sudah terjadi kasus kebakaran sebanyak 32 kali,” sebutnya.

Diakui, banyak faktor terjadinya kebakaran tersebut, bisa akibat musim kemarau, faktor manusia maupun faktor alam. “Dengan pelatihan ini, diharapkan dapat mendorong kita untuk selalu waspada atas kebakaran, karena kapan dan dimasa aja bisa saja terjadi,” ucapnya.

Tindakan pencegahan adalah jauh lebih penting. Lebih-lebih kantor pemerintah yang sifatnya memberikan pelayanan bagi masyarakat.

“Maka diperlukan kesiapan SDM yang mumpuni serta adanya sarana alat pemadam kebakaran ringan. Kondisi ini butuh perhatian semua pihak,” tandasnya.(Hartono)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.