Populasi Tinggi, Ulat Grayak Serang Tongkol Jagung Warga Batuputih Sumenep

Avatar of PortalMadura.Com

PortalMadura.Com, – Disinyalir sebagai dampak global warming yakni dengan munculnya fenomena peledakan hama jagung yang terjadi di sebagian wilayah Kecamatan Batuputih, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Hama dengan populasi tinggi, kini sudah menyerang tongkol jagung milik warga Desa Juruan Laok, Kecamatan Batuputih, Sumenep. Sampel lokasi tanaman jagung yang habis diserang ulat grayak ada di Dusun Jurgang.

Penelusuran portalmadura.com, puluhan hektar lahan jagung rusak dan hanya menyisakan tulang daun dan batang. Sedangkan daun jagung yang tersisa terdapat bekas gerekan larva dan adanya serbuk kasar menyerupai serbuk gergaji pada permukaan atas daun dan sekitar pucuk tanaman jagung.

Larva juga ada pada bagian daun muda yang menggulung dan membuat kerusakan dari dalam gulungan daun jagung sehingga calon daun berlubang. Serangan hama ulat grayak pemakan bagian daun itu, sudah menyerang bagian tongkol jagung dan membuat petani timur daya, kini tak berdaya.

Salah seorang yang juga tokoh pemuda Desa Juruan Laok, Anwar mengaku tidak memiliki cara untuk mengatasi serangan ulat yang populasinya sangat besar. Dalam kurun waktu satu malam, daun jagung bisa habis dan kini tinggal batangnya.

“Serangan hama ulat jagung yang meresahkan para petani, baru kali ini terjadi. Tahun-tahun sebelumnya aman dari serangan hama ulat,” terang Anwar, Selasa pagi (9/1/2024).

Penyebaran hama ulat disebutkan sangat cepat, semua ladang tanaman jagung milik warga diserang. Padahal, awal tanam hingga menjelang bertongkol tanaman jagung tergolong bagus dan subur. Namun setelah bertongkol tiba-tiba dilanda serangan ulat.

Ia memprediksi para petani jagung akan gagal panen pada musim tanam awal tahun ini. Sebab, para petani tidak memiliki cara untuk mengatasi serangan ulat yang cepat dan populasinya sangat besar.

Sebagian petani menduga, ulat yang menyerang jagung adalah ulat yang umumnya menyerang daun kayu jati. Hal ini didasarkan kondisi daun jati di sekitar lahan tanaman jagung dalam kondisi aman.

“Biasanya, waktunya daun jati dimakan ulat, sekarang justru aman. Malah ulat menyerang tanaman jagung,” kata Anwar.

Hingga saat ini, tidak ada pihak tertentu yang membantu atau mencarikan solusi untuk mengatasi serangan hama ulat pada tanaman jagung. Para petani jagung hanya berpangku tangan dan pasrah dengan ancaman gagal panen.

Anwar pun meminta ada edukasi dan bantuan untuk mencari solusi dari pemerintah daerah dalam mengatasi hama ulat jangung. Sebab, jika dibiarkan maka warga akan kekurangan sumber makanan pokok berupa jagung.(*)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.