PortalMadura.Com, Sumenep – Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan (Disperta) Sumenep, Madura, Jawa Timur bekerjasama dengan Kementerian Pertanian Banglades dalam usaha optimalisasi produksi jagung.
“Dalam rangka pengembangan jagung hibrida di Sumenep, kami bekerjasama dengan Kementerian Pertanian Bangladesh,” terang Kepala Disperta Sumenep, Bambang Heriyanto, Rabu (18/5/2016).
Ia menyampaikan, kerjasama itu dilakukan karena selama ini hasil produksi jagung di Sumenep tercatat rendah.
“Kami sudah melakukan MoU (Memorandum Of Understanding) dengan delegasi Kementerian Pertanian Bangladesh. Dalam MoU itu tertera bahwa Bangladesh akan membiayai sistem kerjasama mulai pelatihan budi daya jagung kepada petani, uji lapang, pengembangan, hingga pemasarannya,” ucapnya.
Ia berharap, melalui kerjasama tersebut, hasil produksi jagung di Sumenep lebih meningkat, sebab selama ini tingkat produksi jagung di kabupaten ujung timur Pulau Madura ini masih rendah walaupun di Sumenep tercatat sebagai Kabupaten terluas lahan jagungnya di Indonesia sekitar 189 ribu hektar lebih.
“Harapan kami hasil produksi jagung lebih meningkat lagi,” ucapnya.
Bambang menilai, selain pola budi daya yang tradisional, rendahnya tingkat produksi jagung di Sumenep itu disebabkan karena kecenderungan petani memprioritaskan varietas lokal.
“Kedepan pola penanaman jagung di Sumenep akan lebih diprioritaskan varietas hibrida dari yang sebelumnya 60 persen varietas lokal dan 40 persen varietas hibrida akan dibalik menjadi 60 persen varietas hibrida dan 40 persen varietas lokal,” tegasnya. (arifin/har)