5 Fakta Tentang Startup Unicorn yang Ramai Setelah Debat Kedua Capres

Avatar of PortalMadura.com
5 Fakta Tentang Startup Unicorn yang Ramai Setelah Debat Kedua Capres
Ilustrasi

PortalMadura.Com – Unicorn merupakan istilah yang sering digunakan saat membahas perusahaan rintisan (startup). Unicorn dalam dunia startup tidak ada hubungannya dengan kuda putih bertanduk, walaupun istilah tersebut memang diambil dari makhluk yang sering muncul di legenda Barat tersebut.

Istilah ini tengah ramai jadi perbincangan usai debat kedua capres.
Hal ini usai Calon Presiden Nomor Urut 01, Joko Widodo, mempertanyakan strategi Prabowo dalam hal infrastruktur untuk membantu unicorn Indonesia.

Usai Jokowi menanyakan hal itu, Prabowo justru tampak kurang memahami apa yang dimaksud dengan unicorn. “Unicorn, apa yang dimaksud unicorn?” tanya balik Prabowo. “Apa itu unicorn, yang online-online itu?”

Mendadak sontak, warganet merasa terkejut saat calon presiden nomor 2 itu tidak mengetahui apa itu unicorn. Nah, agar Anda juga tidak tersesat dengan apa itu yang dimaksud unicorn, berikut beberapa fakta soal yang ada di Indonesia:

Indonesia Ditargetkan Punya 5 Unicorn
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara, mendorong para pelaku startup terus mengembangkan diri, hingga berstatus unicorn. Ia meyakini Indonesia akan memiliki lebih banyak unicorn ke depannya.

Dikutip dari situs web Kemkominfo, Rudiantara memperkirakan Indonesia akan memiliki lebih dari lima unicorn pada 2020. Unicorn merupakan sebutan bagi startup yang telah memiliki valuasi di atas US$ 1 miliar.

Baca Juga: Polisi Sumenep Gerebek Rumah Warga Desa Mantajun

Berdayakan Akselerator
Untuk bisa mencapai misi menjadikan Indonesia sebagai negara dengan 5 startup unicorn, pemerintah juga memberdayakan akselerator dengan mendukung dan memfasilitasi startup melalui program Gerakan Nasional 1000 Startup dan program NextIcorn.

Rudiantara pun mendorong GK – Plug and Play Indonesia untuk mengembangkan programnya hingga ke luar Pulau Jawa.

Jokowi Ingin Indonesia Punya Unicorn Baru
Ambisi Indonesia untuk memiliki lebih banyak unicorn juga sempat disampaikan oleh Jokowi beberapa waktu lalu.

Pemerintah, kata Jokowi, akan memberikan dukungan kepada startup lokal untuk dapat terus tumbuh atau jika ingin melalukan ekspansi ke luar negeri. Namun, tetap diperlukan dukungan dari berbagai pihak lain, termasuk investor.

Lebih lanjut, Jokowi juga memuji semangat anak muda yang menurutnya tampak lihai dalam berbisnis atau mendirikan startup. Namun, tidak hanya sekadar mendirikan usaha, ia berharap startup-startup lokal dapat meraih sukses.

Menkominfo Ajak Konglomerat Tanah Air
Berbagai cara pun sudah dilakukan Menkominfo untuk berambisi mencetak startup unicorn baru, seperti membawa startup andalan Tanah Air ke Silicon Valley untuk “digembleng”, hingga memboyong mereka untuk mendekati investor.

Terbaru, Kemkominfo dikabarkan akan menggalang dana modal ventura berbasis teknologi yang akan dikumpulkan dari kalangan konglomerat dan pengusaha papan atas di Indonesia.

Nantinya, rencana tersebut akan dieksekusi selama enam bulan ke depan untuk startup lokal.

Pria yang karib disapa Chief RA ini berkata, rencana urunan dana dari konglomerat tersebut sekarang masih dalam tahap pembahasan strukturisasi dengan regulator keuangan negara, yakni Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Iklim Startup di Indonesia Cukup Kondusif
Sekadar informasi, iklim startup di Indonesia saat ini dinilai cukup kondusif dan bisa memikat investor untuk menyuntikkan modalnya.

Investor tertarik dengan salah satu faktor di mana demografis kalangan milenial di Indonesia gemar berbelanja online.

Untuk sekarang, baru ada empat startup yang menyandang gelar unicorn, mulai dari Go-Jek, Bukalapak, Tokopedia, hingga Traveloka.

 

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.