Hati-hati, Jangan Ucapkan 8 Kalimat Ini pada Ibu Hamil

Avatar of PortalMadura.com
Hati-hati, Jangan Ucapkan 8 Kalimat Ini pada Ibu Hamil
Ilustrasi

Selalu Berkomentar yang Tidak Ada Isinya
Kalimat yang biasanya diucapkan oleh ibu-ibu yaitu seperti, “Kok perutnya kecil amat?”. “Kok kegedean, sih,”. “Badanmu bengkak banget, ya,”. “Kok mamanya kurus? Anaknya sehat?”. “Kok gak mual muntah, jangan-jangan enggak hamil,” dan seterusnya.

Bagi seorang ibu yang baru saja hamil setelah sekian lama menunggu, jujur saja kalimat di atas bisa bikin worry (dari yang tadinya enggak mikir aneh-aneh).

Mengancam dengan Mitos
Mitos itu sebuah anggapan yang belum tentu benar adanya, jadi jangan asal memberikan statemen tidak jelas pada seperti, “Jangan begini nanti begitu …,”. “Jangan anu nanti itu,” dan komentar semacamnya yang tidak berdasar.

Dulu, percaya mitos masih bisa ditoleransilah ya karena ilmu pengetahuan tidak secanggih sekarang. Tapi kalau saat ini masih juga mendewakan mitos, deuhh. Dan lagi, percaya kan bukan sama mitos, tapi sama Allah yang mengizinkan hamil dan meniupkan ruh.

Kok Hamil Mulu?
Kalimat ini biasanya ditujukan untuk ibu hamil yang anaknya sudah banyak. Memangnya kenapa kalau hamil mulu, toh ada suaminya. Dan selama ibu hamil tersebut tidak mengganggu serta bertanggung jawab dengan keputusannya, kenapa orang lain yang sewot.

Nanti Normal Aja, Jangan Sampai deh Caesar
Semua ibu hamil pasti bercita-cita ingin lahiran normal. Tapi jika sudah berusaha semaksimal mungkin dan ternyata harus caesar, gimana?. Dan lagi, bagi sebagian ibu hamil, dikasih amanah bisa mengandung saja sudah sangat bersyukur. Jadi dia tidak peduli dengan kompetisi yang berseliweran di dunia ibu yang salah satunya mengenai normal lebih baik daripada caesar atau sebaliknya.

Bisa Hamil Juga
Biasanya ditujukan untuk ibu hamil yang lamaa banget penantiannya. Bisa hamil juga?. Jika Allah menghendaki apa sih yang tidak mungkin. Siapa pun tidak bisa menghalangi.

Kok Ayahnya?
“Kok setiap kontrol enggak sama suami?”. “LDM pas hamil emang enggak ngeri?”. “Hati-hati lhoh, banyak suami yang selingkuh pas istrinya hamil,”

Entah apa manfaat berkomentar seperti itu. Semua ibu hamil pastinya ingin dekat dengan suami alias enggak LDM, ingin setiap kontrol ditemani suami, atau yang serupa. Tapi jika kondisi tidak memungkinkan apa iya harus memaksa atau mengeluh. Jadi lebih baik didoakan daripada dikompori.

Moms, tahukah Anda bahwa sedekah itu kadang tidak perlu yang ribet dan jauh atau menunggu kaya. Berkata-kata menguatkan juga termasuk sedekah, termasuk berbuat baik kepada ibu hamil. Jadi intinya, kembalikan semuanya pada diri Anda masing-masing, baik atau buruknya perkataan yang akan Anda sampaikan pada ibu hamil. Semoga Allah membalas semua kebaikan. Wallah A'lam. (ummi-online.com/Putri)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.