PortalMadura.Com, Sumenep – Yayak Nurwahyudi didesak menanggalkan jabatannya sebagai Kepala Bappeda Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
Permintaan mundur itu disampaikan aktivis Aliansi Mahasiswa Sumenep (AMS), saat menggelar aksi di depan kantornya, Jl. Trunojoyo, Sumenep saat mengusung materi penolakan tambang fosfat, Selasa (9/3/2021).
“Sudah ada benturan pasal, masih saja menambah titik lokasi tambang fosfat di Sumenep. Ini kan sudah tidak mencerminkan bahwa dia [Yayak Nurwahyudi] tidak berpihak kepada rakyat. Makanya kami minta dia dicopot saja,” ujar koorlap aksi AMS, Abd. Bhasit, dalam orasinya.
Desakan untuk menanggalkan jabatannya, juga dituangkan pada poster yang dibawa peserta aksi “Copot Kepala Bappeda”.
Baca Juga : Tolak Tambang Fosfat, AMS Demo Bappeda Sumenep
“Alasan kami adalah, di produk RTRW yang sekarang ada temuan benturan antara pasal 40 Ayat (2) tentang kawasan pertambangan dengan pasal sebelumnya, 32 dan 33,” teriak aktivis mahasiswa Sumenep saat aksi.
Sebelumnya, gelombang penolakan terhadap penambangan fosfat di wilayah Kabupaten Sumenep juga dilakukan oleh mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Kabupaten Sumenep.
Penolakan dilakukan dengan cara aksi di depan gedung DPRD Sumenep, Jl. Trunojoyo, Jumat (5/3/2021). Mereka juga membawa berbagai poster bertuliskan kecaman dan penolakan tambang fosfat.(*)
Baca Juga : Demo di Gedung Dewan, Aktivis GMNI Sumenep Tolak Tambang Fosfat
Top 3 News PortalMaduraTV – Penolakan Tambang Fosfat│Mahfud MD│, 9 Maret 2021