Selain itu, perlu dipikirkan institusi sosial yang dapat menengahi konflik sehingga dapat mencegah carok. Peran figur ulama di sini menjadi penting untuk dipertimbangkan mengingat karakter religius masyarakat Madura. Buku ini sangat spesifik karena berhasil mengkolaborasi carok konstruksi sosial, nilai dan norma, orientasi keagamaan, dan tradisi kekerasan yang sudah lama mengakar dalam kultur Madura. Diharapkan, dari buku ini, stigma negatif dan sikap salah sangka terhadap orang Madura dapat diminimalisasi sehingga masa depan Indonesia akan damai dan dapat tercapai dalam suasana pluralitas budaya yang saling menghargai. (choir)
Judul Buku : Carok: Konflik
Kekerasan dan Harga
Diri Orang Madura
Penulis : Dr. A. Latief Wiyata
Pengantar : Dr. Huub de Jonge
Penerbit : LKiS, Yogyakarta
Cetakan : Pertama, Maret 2002
Tebal : xxii + 278 halaman
Pamekasan, 17 November 2015
Peresensi : Nikmatus Sholicha