Waspada! Ini 5 Kondisi yang Bisa Sebabkan Kematian Mendadak di Usia Muda

Avatar of PortalMadura.com
Waspada! Ini 5 Kondisi yang Bisa Sebabkan Kematian Mendadak di Usia Muda
ilustrasi (kompas.com)

PortalMadura.Com – Pada hakikatnya, kematian bisa terjadi kapan dan di mana saja dengan atau tidak adanya penyakit yang menyertainya. Bahkan, tidak ada seorang pun yang tahu kapan ajalnya tersebut akan tiba.

Akan tetapi, ada beberapa kondisi yang menyebabkan kematian bisa saja terjadi di usia produktif. Apa saja?.

Berikut ini lima kondisi yang menyebabkan :

Serangan Jantung
Serangan jantung selain karena terdapat kelainan jantung bawaan, juga disebabkan akibat gaya hidup yang tidak sehat. Saat ini, banyak kasus serangan jantung yang menyerang .

Spesialis penyakit dalam dari RS Cipto Mangunkusumo, dr Ari Fahrial Syam, SpPD mengigatkan, bahwa kematian akibat serangan jantung sebenarnya bisa dicegah, yakni dengan melakukan check up rutin.

Check up rutin dianjurkan terutama bagi mereka yang punya faktor risiko, antara lain berusia di atas 40 tahun, mengalami obesitas, merokok, kolesterol dan tekanan darahnya tinggi, serta punya riwayat penyakit kronis dalam keluarganya.

Stroke
Stroke yang disebabkan karena penyempitan atau pecahnya pembuluh darah di otak tidak bisa lagi dikatakan sebagai penyakit orang tua. Sebab, saat ini usia muda juga rentan terkena stroke.

Spesialis syaraf, dr Muhammad Kurniawan, SpS (K) dari RS Cipto Mangunkusumo bercerita, pernah menangani pasien stroke termuda yang masih berumur 23 tahun. Menurutnya, konsumsi junk food berlebihan, kurang aktivitas seperti gerak dan olahraga berpotensi menyebabkan stroke pada kalangan muda.

Stroke yang tidak ditangani secara maksimal tidak hanya menurunkan kualitas hidup seseorang. Pengidap stroke juga memiliki risiko kematian yang tinggi, sebab serangan stroke yang berulang untuk kedua kali dan seterusnya biasanya lebih ganas.

Asma
Serangan asma yang terjadi secara tiba-tiba bisa menyebabkan kematian bagi pengidapnya. Asma adalah penyakit yang harus dikontrol dengan baik karena kondisi ini bisa menyebabkan serangan yang mengancam jiwa.

“Bisa saja (menimbulkan kematian). Bila terjadi serangan berat dan terjadi gagal napas serta terlambat mendapat penanganan medis ya bisa,” kata dr Frans Abednego Barus, SpP, dari OMNI Hospitals Pulomas.

Namun, hal ini terbilang jarang karena sifat serangan dari asma sendiri gradual (bertahap). Kematian murni karena asma sendiri lebih dikarenakan pasien tidak menyadari tanda-tanda yang sudah muncul.

Kanker
Kanker saat ini masih menjadi penyebab kematian terbanyak di dunia. Sebab, beberapa jenis kanker juga bisa menyerang kaum produktif seperti kanker darah, kanker otak, dan kanker payudara.

Berdasarkan jurnal yang dipublikasikan di BMC Med menyatakan, bahwa pasien kanker di Asia akan meningkat hingga 10,6 juta pada tahun 2030.

“10,6 juta bukan hanya yang tua, tapi yang muda juga. Tapi yang paling banyak terkena kanker itu di usia tua,” kata Kepala Bidang Pengobatan, Bayer Pharmaceuticals Divisi Asia/Pacific, dr Chuan Kit Foo.

Bunuh Diri
Stres dan depresi tidak hanya dialami orang dewasa. Data dari WHO menyebutkan, saat ini masalah kejiwaan sudah dimulai sejak umur 14 tahun. Stres merupakan gejala awal dari gangguan kesehatan jiwa yang bisa merujuk kepada keinginan bunuh diri.

dr Nova Riyanti Yusuf, SpKJ mengatakan, tindakan bunuh diri sebagai jalan terbaik untuk mengakhiri hidup yang tidak membahagiakan kini mulai umum di lakukan oleh remaja.

“Kalau diperhatikan, sebenarnya alasan mereka mengalami stres dan depresi cukup ringan seperti takut tidak naik kelas atau tidak siap menghadapi ujian. Sayangnya hal itu sering dianggap bukan sebagai ancaman kesehatan jiwa oleh orang tua,” tuturnya. (detik.com/Salimah)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.