PortalMadura.Com, Pamekasan – Proyek pemagaran area monumen Arek Lancor jantung Kota Pamekasan, Madura, Jawa Timur yang nota bene ruang terbuka hijau untuk masyarakat umum dilatarbelakangi dengan maraknya perbuatan mesum.
Ketua DPRD Pamekasan, Halili mengatakan, pihaknya mendapat banyak laporan dan masukan dari masyarakat, kiai dan ulama yang sering memergoki tindakan asusila di dalam taman kota tersebut. Sehingga, solusi terakhir adalah pemagaran.
“Area Arek Lancor itu kalau pas malam biasa digunakan untuk tempat mangkalnya muda-mudi dan disana melakukan kegiatan yang tidak pantas dan tidak senonoh atau tidak sesuai dengan norma agama,” katanya, jumat (21/8/2015).
Dengan dipasangnya pagar tersebut, lanjut Halili, diharapkan dapat meminimalisir tindakan asusila yang dilakukan muda-mudi. Sehingga, ikon Gerbang Salam benar-benar sesuai dengan kondisi di lapangan.
“Nanti juga tergantung dengan kesigapan petugas atau Satpol PP dalam mengawasi Arek Lancor tersebut. Walaupun sudah ada pagar harus tetap diawasi,” tandasnya. (Marzukiy/choir)