PortalMadura.Com, Sumenep – Penebusan bantuan beras bersubsidi bagi warga kurang mampu (raskin) di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur hingga bulan Juni 2016 terhitung minim.
Akibatnya, diprediksi akan terjadi penumpukan penebusan diakhir tahun sehingga berpotensi terjadi kasus serupa seperti tahun 2015. Saat itu, 2.300 ton tidak terealisasi dan uang tebusan sebesar Rp3,8 miliar mengendap di Bulog.
“Kalau penebusan tidak dilakukan setiap bulan oleh tim raskin kecamatan, dipastikan akan terjadi penumpukan penebusan diakhir tahun. Kalau terjadi seperti itu, kami kuatir terjadi hal yang sama dengan tahun sebelumnya,” kata Kabag Perekonomian, Pemkab Sumenep, Moh Hanafi, Sabtu (18/6/2016).
Menurut Hanafi, untuk menghindari hal serupa, pihaknya sudah sering mengirimkan surat ke tim raskin kecamatan agar tim raskin desa segera menebus.
Catatan di Bagian Perekonomian, Pemkab Sumenep, hingga pertengahan Juni 2016, terdapat empat kecamatan yang sejak Januari tidak menebus raskin sama sekali. Diantaranya kecamatan Batuan dengan kuota 10.770 ton raskin per bulannya, Gili Genting 48.030 ton, Kangayan 41.130 ton dan Masalembu 12.690 ton.
“Kecamatan lain sudah melakukan penebusan meski tidak sampai 100 persen dari kuota yang ada,” ucapnya.
Ia berhaarap, sebelum lebaran Idul Fitri tiba, semua kecamatan melakukan penebusan agar para penerima manfaat bisa memanfaatkan bantuan program pengentasan kemiskinan itu di hari lebaran.
“Penerima manfaat sebenarnya sangat berharap terhadap raskin ini, apalagi menjelang lebaran,” tukasnya. (arifin/har)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
