Disebutkan dalam Alquran dan Hadis, Ini 10 Cara Menjadi Suami yang Baik

Avatar of PortalMadura.Com
Disebutkan dalam Alquran dan Hadis, Ini 10 Cara Menjadi Suami yang Baik
ilustrasi

Jangan Memukul Wajah Istri dan Pula Menjelek-jelekkannya
Muawiyah al Qusyairi, pernah bertanya kepada Rasulullah mengenai kewajiban suami pada istri, lantas Rasulullah bersabda: “Engkau memberinya makan sebagaimana engkau makan. Engkau memberinya pakaian sebagaimana engkau berpakaian, atau engkau usahakan, dan jangan engkau memukul wajah, dan jangan pula menjelek-jelekkannya serta jangan pula mendiamkannya (dalam rangka nasihat) selain di rumah” (HR. Abu Daud, no. 2142).

Jangan Meng-hajr (Pisah Ranjang dalam Rangka Mendidik) Selain di dalam Rumah
Allah berfirman: “Dan hajr-lah (pisahkanlah mereka) di tempat tidur mereka” (Qs. an-Nisa: 34). Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sadi, mengatakan, bahwa maknanya adalah tidak satu ranjang dengannya dan tidak berhubungan intim dengan istri sampai ia sadar dari kesalahannya (Taisir al-Karimir Rahman, ibn Sadi).

Membenahi Kesalahan Istri dengan Baik
“Dan berwasiatlah kepada wanita dengan kebaikan, karena sesungguhnya dia diciptakan dari tulang rusuk, dan bagian yang paling bengkok adalah tulang rusuk yang paling atas. jika kamu berusaha untuk meluruskannya, niscaya akan patah, jika kamu membiarkannya, niscaya tetap bengkok, maka berwasiatlah terhadap wanita dengan kebaikan” (HR. Muslim, no.3720).

Memberikan Nafkah Batin
Inilah salah satu pelajaran dari Abu Darda, bahwa Rasulullah mempersaudarakan Salman dan Abu Darda. “Suatu saat Salman mengunjungi saudaranya, Abu Darda. Ketika itu Salman melihat Ummu Darda, dalam keadaan tidak gembira. Salman pun berkata kepada Ummu Darda, Kenapa keadaanmu seperti ini?.

Saudaramu, Abu Darda, seakan-akan ia tidak lagi mempedulikan dunia, jawab wanita tersebut. Ketika Abu Darda tiba, dia membuatkan makanan untuk Salman lalu berkata, Makan lah karena aku sedang berpuasa. Salman menjawab, saya tidak akan makan hingga kamu ikut makan. Akhirnya Abu Darda pun makan. Ketika tiba waktu malam, Abu Darda beranjak untuk melaksanakan salat, namun Salman berkata kepadanya, Tidurlah.

Abu Darda pun tidur, tidak berapa lama kemudian dia beranjak untuk mengerjakan salat, namun Salman tetap berkata, tidurlah. Akhirnya dia tidur. Ketika di akhir malam, Salman berkata kepadanya, sekarang bangunlah. Abu Juhaifah berkata, keduanya pun bangun dan melaksanakan salat, setelah itu Salman berkata, sesungguhnya Rabb-Mu memiliki hak, dan badanmu memiliki hak, istrimu memiliki hak atas dirimu, maka berikanlah hak setiap yang memiliki hak. Selang beberapa saat Rasulullah datang, lalu hal itu diberitahukan kepada beliau, Rasulullah bersabda, Salman benar” (HR. al-Bukhari, no. 968).

Menurut pendapat Imam Abu Hanifah, Imam Ahmad dan pilihan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, bahwa seorang suami wajib bercinta dengan istrinya sesuai dengan kemampuan suami dan kecukupan istri.

Semoga Allah memberikan taufik kepada para suami untuk mengamalkan segala hal yang dicintai dan diridai-Nya. Wallahu A'lam. (inilah.com/Salimah)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.