Tanpa Kedua Kaki dan Tangan, Anak Pamekasan Ini Bisa Menulis dan Baca Alquran

Avatar of PortalMadura.Com
Tanpa Kedua Kaki dan Tangan, Anak Pamekasan Ini Bisa Menulis dan Baca Alquran
Siti Darijatuh Hasanah

PortalMadura.Com, (13) warga Dusun Duwek Tenggi, Desa Blumbungan Kecamatan Larangan Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur ini harus menjalani hidup tanpa kaki dan kedua tangan.

Putri dari pasangan Sadrun (45) dan ibu Halilah itu cacat sejak dalam kandungan. Sehingga, untuk berjalan bocah yang juga tidak bisa melihat atau buta tersebut harus digendong oleh orang tuanya.

“Anak saya awalnya tidak sekolah karena cacat, tapi karena ada sepupunya yang jadi guru mengajak agar sekolah. Ya, akhirnya disekolahkan meskipun terlambat,” kata Sadrun, Jum'at (9/6/2017).

Buah hatinya yang nomor empat itu pernah diminta saudaranya yang tinggal di Malang untuk dirawat dan disekolahkan di Sekolah Luar Biasa di Malang, tetapi dirinya tidak mengizinkan dengan alasan akan dirawat sendiri meskipun anaknya berbeda dengan anak lainnya secara fisik.

“Sekarang anak saya dua kali sehari sekolah, kalau pagi SD, kalau sore sekolah madrasah. Saya yang jemput, ya kalau tidak ada sepeda motornya saya gendong,” terangnya.

Pria yang berprofesi sebagai petani ini melanjutkan, guru yang mengajarinya di sekolah harus bersabar. Sebab, secara fisik anaknya tidak memiliki kaki dan kedua tangannya hanya sampai siku, praktis untuk menulis anak yang telah bisa memakai jilbab ini meminta bantuan pipinya.

Tanpa Kedua Kaki dan Tangan, Anak Pamekasan Ini Bisa Menulis dan Baca Alquran
Siti Darijatuh Hasanah

“Saya tidak malu meskipun anak saya seperti ini, karena ini adalah amanat dari Allah yang harus dirawat dengan baik, yang terpenting adalah disyukuri,” tandasnya.

Sadrun mengaku, buah hatinya tersebut memiliki semangat belajar yang tinggi meskipun tidak sama seperti anak seusianya. Bahkan, cita-cita yang selalu disampaikan adalah ingin menjadi hafizdah atau penghafal Alquran.

Saat awak media mengunjungi rumah anak tersebut, dengan cakap dia menulis, membaca Alquran dan membaca kitab pelajaran di sekolah madrasahnya meskipun terkadang ia melemparkan senyuman karena malu.(Marzukiy/Har)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.